rihants com blue

Sabtu, 18 Agustus 2018

JURNAL KELAYAKAN SHELTER BRT KORIDOR 1 SEMARANG


JURNAL

  KELAYAKAN SHELTER BRT KORIDOR 1 SEMARANG





Kelompok

Program Studi Teknik Arsitektur; Jurusan Teknik Sipil;

Universitas Negeri Semarang





ABSTRAK

Bus Rapid Trans (BRT) Semarang merupakan sebuah layanan angkutan massal berbasis BRT (Bus Rapid Transit) yang beroperasi di Kota Semarang. Bus ini dioperasikan guna mengurai kemacetan di Kota Semarang yang semakin meningkat. Bus Rapid Trans (BRT) Semarang mulai beroperasi atau diresmikan pada tanggal 18 September 2009. Dan rute pertama yang beroperasi yaitu Bus Rapid Trans (BRT) koridor 1 yang melayani rute Terminal Mangkang-Terminal Penggaron dan sebaliknya. Perbedaan antara BRT dengan bus angkutan umum lainnya terletak pada sistem naik maupun turun nya penumpang, dimana pada system BRT menggunakan tempat pemberhentian khusus atau biasa disebut Shelter / Halte BRT.

Shelter BRT Semarang tersebut memiliki beberapa fasilitas yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Di Kota Semarang sendiri shelter atau halte sudah terfasilitasi di beberapa titik pemberhentian yang strategis. Akan tetapi, yang perlu diperhatikan atau dibenahi adalah kondisi shelter atau halte yang layak guna atau tidak sesuai ketentuan yang berlaku. Observasi yang ingin dicapai yaitu mengidentifikasi kelayakan shelter brt koridor 1 kota semarang.



Kata Kunci : Shelter, BRT, Kota Semarang




Download>>>>>>>>>>>>>
https://drive.google.com/file/d/14AtrH8wZwjdXy8wYfHhKS4bM9XD1Wg1r/view?usp=sharing

“KONSERVASI KAWASAN DAN BANGUNAN BERSEJARAH DI KOTA SEMARANG” (KAWASAN KAMPUNG MELAYU)

“KONSERVASI KAWASAN DAN BANGUNAN
BERSEJARAH DI KOTA SEMARANG”
(KAWASAN KAMPUNG MELAYU)


Latar Belakang
Upaya pembangunan berwawasan identitas menjadi upaya Bangsa Indonesia dalam  membangun negeri ini. Namun dalam proses pembangunan tersebut ada hal-hal yang terlupakan, yaitu mengenai konservasi bangunan kuno atau bersejarah. Di setiap pelosok daerah di Indonesia memiliki latar belakang sejarah masing-masing yang ditandai dengan adanya bangunan atau semacamnya yang menjadi warisan bukti sejarah tempat tersebut. Pertumbuhan penduduk mengalami peningkatan yang pesat sehingga kebutuhan akan bangunan semakin meningkat pula. Akibatnya banyak bangunan kuno atau bersejarah terabaikan, penggusuran dan perombakan bangunan tersebut pun dilakukan dengan alasan untuk pembangunan fasilitas baru. Dengan demikian, nilai sejarah atau budaya suatu tempat akan luntur. Karena bangunan yang dibongkar atau digusur tersebut merupakan simbol atau identitas dari suatu tempat dan merupakan warisan nenek moyang yang patut dijaga dan dilestarikan. 

Salah satu daerah yang memiliki bangunan kuno atau bersejarah adalah Kota Semarang. Kota Semarang merupakan Ibu Kota Jawa Tengah dan memiliki latar belakang sejarahnya sendiri, hal tersebut ditandai dengan keberadaan bangunan-bangunan kuno atau bersejarah yang ada. Bangunan tersebut menjadi saksi sejarah Kota Semarang yang kita kenal saat ini. Karena setiap masa saling berkaitan, antara masa lampau, masa sekarang, dan masa depan. Untuk itu, perlu adanya studi mengenai kelayakan kawasan dan bangunan kuno atau bersejarah di Kota Semarang terutama Kampung Melayu agar keberadaannya tetap terjaga dan lestari. Karena seiring perkembangan jaman, sisa-sisa jejak keberadaan Kampung Melayu semakin pudar tergerus pembangunan nasional dan perkembangan zaman. Selain itu, telah ditetapkan bahwa Kawasan Kampung Melayu merupakan salah satu cagar budaya dan patut untuk dijaga dan dilestarikan (dikonservasi)  yang diperkuat dengan Peraturan Pemerintah Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Paragraf 4 Pasal 69.






Download>>>>>>>>>>>>>>>.
https://drive.google.com/file/d/1-kxGskFkNSCH8Ab_QLwaQiKNqWhBhXUb/view?usp=sharing

JURNAL PENATAAN SETTING PERILAKU Studi Kasus: Taman Srigunting

JURNAL PENATAAN SETTING PERILAKU
Studi Kasus: Taman Srigunting


Kelompok
Program Studi Teknik Arsitektur Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Semarang, Kampus
UNNES Gunungpati Semarang



Abstrak: Tujuan utama penulisan jurnal ini adalah menganalisa secara langsung mengenai teori setting dan mengamati Ruang Terbuka Hijau dengan studi kasus Taman Srigunting. Kemudian manfaat yang dapat diperoleh adalah : 1) Dapat mengamati dan belajar  secara langsung di lapangan mengenai teori setting dan behavior setting yang terjadi; 2) Mengetahui dan dapat menerapkan berbagai solusi atas permasalahan yang timbul akibat analisa dari data hasil pengamatan; 3) Mampu mengamati dan menganalisa Ruang Terbuka Hijau yang sesuai dengan standar sehingga dapat memenuhi kenyamanan penggunanya; 4) Mengetahui dan dapat menerapkan metode penelitian arsitektur dan perilaku manusia dengan baik. Hasil analisis menunjukkan bahwa: 1) perbaikan beberapa aspek seperti sarana prasarana atau fasilitas perlu dilakukan; 2) peran dan perhatian pemerintah perlu ditingkatkan; 3) kepedulian pengguna taman juga perlu ditingkatkan.

Kata Kunci: metoda dalam penelitian arsitektur dan perilaku manusia, gambaran umum Taman Srigunting, lokasi Taman Srigunting, kondisi Taman Srigunting dari data fisik dan nonfisik, analisa data fisik dan nonfisik, problem solving.



Download>>>>>>>>>>>>
https://drive.google.com/file/d/1X9RFXxHn6nFk3mPsp2BJEA91JPdwsO4L/view?usp=sharing

JURNAL KEMAMPUAN PASAR TRADISIONAL TERHADAP BAHAYA KEBAKARAN Studi Kasus: Pasar Karangayu

JURNAL KEMAMPUAN PASAR TRADISIONAL TERHADAP
BAHAYA KEBAKARAN
Studi Kasus: Pasar Karangayu


Kelompok

Program Studi Teknik Arsitektur Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Semarang,
Kampus UNNES Gunungpati Semarang



Abstrak: Tujuan penulisan jurnal ini adalah menganalisa pasar tradisional terhadap bahaya kebakaran dengan studi kasus Pasar Karangayu. Permasalahan yang dirumuskan adalah : 1) tingginya tingkat kebakaran di pasar tradisional; 2) aspek yang mempengaruhi kebakaran di pasar tradisional; 3) akibat yang ditimbulkan dari kebakaran pasar. Hasil analisis menunjukkan bahwa: 1) perbaikan disegala aspek yang mendukung berdirinya sebuah pasar tradisional terutama segi utilitas dan sistem kontruksi bangunan; 2) peran dan perhatian pemerintah perlu ditingkatkan; 3) perbaikan dari segi sarana prasarana dan fasilitas pasar tradisional perlu ditingkatkan.


Kata Kunci: deskripsi Pasar Karangayu, permasalahan yang terjadi di Pasar Karangayu, isu yang merebak di Pasar Karangayu, kondisi bangunan Pasar Karangayu, utilitas dan fasilitas untuk menanggulangi bahaya kebakaran, akibat yang ditimbulkan dari kebakaran pasar, peran pemerintah terhadap Pasar Karangayu.





Download>>>>>>>>>>>

KEBUN RAYA BOYOLALI: PEMBAGIAN ZONA BERDASARKAN FUNGSI (PENDIDIKAN DAN PARIWISATA)



KEBUN RAYA BOYOLALI: PEMBAGIAN ZONA  BERDASARKAN FUNGSI (PENDIDIKAN DAN PARIWISATA)



Isna Fitriantika

Program Studi Teknik Arsitektur Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Semarang, Kampus UNNES Gunungpati Semarang




Abstrak: Tujuan penulisan artikel adalah memberikan masukan kepada perencana mengenai pembagian zona pariwisata dan pendidikan kebun raya Boyolali dan Permasalahan yang dirumuskan adalah : 1) tingkat kesadaaran masyarakat mengenai keberadaan kebun raya masih rendah; 2) adanya perbedaan kepentingan/tujuan antara pariwisata dengan pendidikan. Hasil analisis menunjukkan bahwa : 1) perlu adanya sosialisasi tentang fungsi dari keberadaan Kebun Raya Boyolali; 2) perlu adanya pembagian zona untuk membedakan dua kepentingan/tujuan antara pariwisata dengan pendidikan.



Kata kunci: fungsi Kebun Raya Boyolali, tujuan pengunjung Kebun Raya Boyolali, aktivitas pengunjung, zona kebun raya, zonasi kebun raya.





Download>>>>>>>>>>

https://drive.google.com/file/d/1Vfp8oDd_JEtbnwcTEOPG9qzEDtwS39UB/view?usp=sharing

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management