rihants com blue

Jumat, 15 Mei 2015

Perancangan Rumah Ramah Lingkungan

KONSEP PERENCANAAN ARSITEKTUR 2


Pemanasan global menjadi ancaman dan perhatian serius bagi seluruh penghuni bumi. Melakukan penghematan energi bisa dilakukan mulai dari hal-hal kecil, termasuk dari konsep desain rumah tinggal.

Rumah ramah lingkungan artinya rumah yang mengintegrasikan seluruh proses dalam kesatuan dengan mempertimbangkan akibatnya bagi lingkungan. Artinya, sejak awal proses desain, pembangunan dan pemanfaatan bangunan berbagai segi dipertimbangkan.

Aspek yang harus dipertimbangkan utamanya adalah:

1. Konsumsi sumber daya yang hemat dan efisien (energi, material, air dan lahan)

2. Emisi baik terhadap udara, air dan tanah terkait dengan lingkungan dan kesehatan

3. Lain-lain (seperti kebisingan dan getaran).

Desain rumah ramah lingkungan merupakan bentuk dukungan terhadap keramahan lingkungan. Yang berarti, haruslah hemat energi, karena eksplorasi terhadap penggunaan energi dapat mengancam kehidupan generasi penerus. Gerakan penghematan energi bisa dilakukan kala kita hendak membangun rumah baru atau merenovasi rumah. Apa sajakah itu? 

1. Efisiensi Pencahayaan 

Manfaatkan semaksimal mungkin cahaya matahari sebagai sumber cahaya di pagi hingga sore hari. Menggunakan cahaya matahari dapat menghemat energi listrik dari lampu yang digunakan di siang hari. Pencahayaan alami bisa diperoleh melalui pencahayaan samping yaitu dari jendela, dan pencahayaan atas yang berasal dari lubang atap. Buatlah desain rumah yang lebih terbuka pada dinding dan atap, agar cahaya matahari dapat masuk ke dalam rumah secara lebih maksimal. Mengurangi sekat ruangan, menyatukan fungsi ruang, dapat memaksimalkan cahaya yang masuk ke dalam rumah. 

2. Efisiensi Ruang 

Menggabungkan lebih dari satu fungsi dalam satu ruangan, adalah pilihan baik, dibanding harus memboroskan ruang. Misalnya meniadakan fungsi ruang tamu, karena kita jarang menerima tamu, atau lebih sering menerima tamu di teras. Buat saja ruang keluarga yang lebih besar, agar bisa nyaman dan maksimal untuk bercengkrama sekaligus menerima tamu yang sudah kenal dekat. Dalam hal ukuran bangunan, lebih besar tidak selalu lebih baik. Karena makin kecil (baca : sederhana) bangunan, akan makin baik control aspek lingkungan terhadap bangunan tersebut. "Bangunan ramah lingkungan, dirancang dengan massa ruang, keterbukaan ruang, dan hubungan ruang luar-dalam yang cair, teras lebar, ventilasi bersilangan, dan void berimbang." 

3. Pembayangan Ruang Luar, Kulit Bangunan, Ventilasi 

Pemilihan bahan dan desain pembayangan, serta bukaan ventilasi yang baik, mempengaruhi kenyamanan dan energi dalam rumah. Berikan secondary skin pada dinding bagian luar, terlebih jika rumah menghadap ke arah barat. Buat teritisan di atas bukaan, yang fungsinya meredam panas matahari secara langsung ke dalam rumah. Bangunan dirancang dengan teras lebar, ventilasi bersilangan; yaitu membuat bukaan (jendela) pada dua dinding yang berbeda, innercourt serta void berimbang, untuk sirkulasi udara dan cahaya alami ke seluruh ruangan, agar hemat energi. 

4. Atap yang “Dingin” 

Pilih bahan penutup atap yang memiliki nilai hambatan hantaran panas cukup besar, dan kemampuan memantulkan panas dengan baik. Penggunaan atap dari bahan tanah atau keramik, sangat baik untuk kenyamanan ruang dalam. Tambahkan pula lembaran aluminium foil yang dipasang di bawah penutup atap. Material styrofoam yang dilapis beton (beton Styrofoam) juga berpotensi membuat dingin ruang dalam. Dinding rumah tetap terasa “dingin” meskipun saat siang hari. 


5. Material Ramah Lingkungan 

Gunakan bahan bangunan yang tepat, efisien, dan ramah lingkungan. Pilih produk lokal yang berkualitas, untuk meminimalkan terjadinya kontaminasi lingkungan, mengurangi pemakaian sumber daya alam tak terbarukan dengan optimalisasi bahan baku alternatif, serta menghemat penggunaan energi secara keseluruhan. Memilih bahan baku lokal atau dari pabrik terdekat berarti menghemat transportasi dan mengurangi karbon emisi dari kendaraan. Tak ada salahnya, memanfaatkan material bekas atau sisa bahan renovasi, misalnya genteng bekas, kayu atau bambu bekas perancah, kusen lama. 

bata, bata ringan rumah, bata indonesia, bata ringan, bata tempel, bata merah, bata ringan, bata ringan power block, bata ringan ramah lingkungan, bata ringan beton ringan, rumah bata ringan, bata ringan tahan api, bata ringan terbaik, bata ringan terbuat dari, berat bata ringan terbaru, bata ringan yang bagus, bata ringan untuk pagar, bata ringan ukuran, bata ringan untuk bangunan, bata ringan indonesia, bata ringan paling bagus, bata ringan putih, power block bata ringan, formula bata ringan, fungsi bata ringan, formulasi bata ringan, lantai bata ringan, bata ringan komposisi, bata ringan kelebihan, keunggulan bata ringan, bata ringan 1 kubik, bata konkrit ringan, bata ringan vs batako, bata ringan vs bata merah, bata ringan vs batu bata, volume bata ringan, bata ringan mortar, bata ringan mortar utama,  bata ringan ramah lingkungan, bata ringan indonesia terbaik, keunggulan kelebihan bata ringan, bata ringan tahan api, bata ringan ramah lingkungan

6. Pemanfaatan Lahan Hijau 

Elemen vegetasi berpotensi untuk menyejukkan lingkungan dan menurunkan udara panas, serta meredam panas. Semakin banyak pohon yang ditanam, udara makin sejuk dan oksigen yang dihasilkan dapat mencegah pemanasan global. Ciptakan roof garden atau vertical garden, jika halaman tidak memungkinkan. Dinding yang dijalari tanaman rambat membuat suhu udara di luar dan di dalam turun, sekaligus untuk pasokan udara bagi penghuni.


 Vertical Garden in Taiwan


7. Gaya Hidup Hemat 

• Hemat Air. Kurangi kebiasaan berendam di bathtub, mencuci kendaraan dengan air yang mengalir 
  dan terbuang kemana-mana. Ganti bak mandi atau bathtub dengan shower , untuk menghemat air. 

• Buat sumur resapan, lubang biopori atau septictank ramah lingkungan yang tidak mencemarkan 
  lingkungan. 

• Memakai perangkat elektronik dan rumah tangga yang hemat energi, akan berpengaruh dengan 
  biaya listrik yang dikeluarkan tiap bulan. Pilih yang hemat energi listrik, sehingga memiliki life 
  cost yang ringan untuk operasionalnya. 




sumber : 









TAHAPAN PERANCANGAN





- Yang dapat kita lakukan sebelum merancang sebuah rumah adalah menentukan konsep atau tema 
  yang diusung dalam rumah tersebut.


- Selanjutnya membuat bagan alur pikir , agar kita terarah dalam merancang sebuah rumah.





- Menganalisa penghuni dan aktivitas didalamnya, untuk mendapatkan kebutuhan ruang yang harus 
  dipenuhi.




- Berikutnya , menganalisis persyaratan ruang dan hubungan ruang tersebut.





- Selesai menganalisis kita dapat menentukan besaran ruang yang dibutuhkan pada setiap ruang.






- Selanjutnya yaitu membuat organisasi ruang.





- Setelah dari organisasi ruang langkah berikutnya yaitu membuat sirkulasi ruang dengan 
  menganalisis alur ruang yang dilalui setiap penghuni rumah. Agar tidak terjadi sirkulasi yang 
  membingungkan dan bertabrakan.





- Dalam merancang rumah, kita juga harus mengetahui lokasi site rumah tersebut. Melalui analisa 
  fisik yang berupa analisa kebisingan, pencahayaan, pencapaian, dan view kita akan mendapatkan 
  area atau zoning rumah, yaitu privat, servis, publik, dan semi publik.






- Lalu kita juga mengambil suatu pendekatan dalam merancang rumah. Baik dari segi gubahan 
  massa maupun penerapan konsep tersebut. Misalnya dengan konsep ramah lingkungan, kita dapat 
  mengaplikasikan biopori, vega (vertikal garden), grass block dan masih banyak lagi.






- Dan langkah terakhir yaitu saatnya kita mendesain. Saat mendesain kita harus melihat progran 
  ruang yang dibuat sebelumnya agar tercapai tujuan konsep pembuatan rumah yang sesuai dengan 
  kebutuhuan dan keinginan penghuni.















0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management